Paket Lansia Kit DAK BKKBN 2016
Lansia Kit BKKbN 2016 ,jual Lansia Kit BKKbN 2016,distributor Lansia Kit BKKbN 2016,pengadaan Lansia Kit BKKbN 2016,lelang Lansia Kit BKKbN 2016,tender Lansia Kit BKKbN 2016,juknis Lansia Kit BKKbN 2016,harga Lansia Kit BKKbN 2016,grosir Lansia Kit BKKbN 2016,distributor resmi Lansia Kit BKKbN 2016
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, pengertian lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Keadaan ini dibagi menjadi dua, yaitu Lanjut Usia Potensial dan Lanjut Usia Tidak Potensial.
Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/ jasa, sedangkan Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
Sedangkan WHO menggolongkan lanjut usia menjadi empat, yaitu
Ø Usia Pertengahan (middle age) : umur 45-59 tahun
Ø Lanjut Usia (elderly) : umur 60-74 tahun
Ø Lanjut Usia Tua (old) : umur 75-90 tahun
Ø Usia Sangat Tua (very old) : umur diatas 90 tahun
Ø Departemen Kesehatan RI menggolongkan lanjut usia menjadi tiga kelompok, yaitu
Ø Kelompok Lansia Dini (55-64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia
Ø Kelompok Lansia (65 tahun ke atas)
Ø Kelompok Lansia resiko tinggi yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun
Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu : aspek biologis, aspek ekonomi dan aspek sosial (Wijayanti, 2008).
Secara biologis, penduduk yang disebut lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus-menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentan terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan dalam struktur sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, lansia dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak yang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan manfaat, bahkan ada yang beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan negatif, sebagai beban keluarga dan masyarakat. Sedangkan secara sosial, lansia merupakan satu kelompok sosial sendiri. Dinegara barat, lansia menempati strata sosial dibawah kaum muda, sedangkan di Indonesia, lansia menduduki kelas sosial yang tinggi yang harus dihormati oleh warga muda (Wijayanti, 2008).
Posyandu Lansia
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).
Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).
Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), posyandu lansia adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/ kelurahan dalam masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam posyandu lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan posyandu lansia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.
Tujuan Posyandu Lansia
Ø Menurut Erfandi (2008), Tujuan Posyandu Lansia secara garis besar adalah
Ø Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Ø Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
Manfaat Posyandu Lansia
Manfaat dari posyandu lansia adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya diri dihari tuanya.
Sasaran Posyandu Lansia
Sasaran posyandu lansia adalah :
Ø Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).
Ø Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Ø Kegiatan Posyandu Lansia
Ø Bentuk pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah :
Ø Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
Ø Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit
Ø Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
Ø Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
Ø Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
Ø Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes mellitus)
Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir-butir diatas.
Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang tidak dating, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.
Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajian ataupun kegiatan silaturahmi antar lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan untuk membuat lansia beraktivitas kembali dan berdisiplin diri.
Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan posyandu balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada pula yang hanya 3 meja. 3 meja tersebut meliputi :
– Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan.
– Meja II : melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index massa tubuh (IMT); juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus.
– Meja III : melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga dilakukan pelayanan pojok gizi.
Masalah kesehatan pada Lansia
Masalah kesehatan pada lansia tentu saja berbeda dengan jenjang umur yang lain karena pada penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua yaitu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti sel serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Dr. Purma Siburian Sp PD, pemerhati masalah kesehatan pada lansia menyatakan bahwa ada 14 I yang menjadi masalah kesehatan pada lansia, yaitu :
Immobility (kurang bergerak), dimana meliputi gangguan fisik, jiwa dan faktor lingkungan sehingga dapat menyebabkan lansia kurang bergerak. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf dan penyakit jantung.
Instability (tidak stabil/ mudah jatuh), dapat disebabkan oleh faktor intrinsik (yang berkaitan dengan tubuh penderita), baik karena proses menua, penyakit maupun ekstrinsik (yang berasal dari luar tubuh) seperti obat-obatan tertentu dan faktor lingkungan. Akibatnya akan timbul rasa sakit, cedera, patah tulang yang akan membatasi pergerakan. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan psikologik berupa hilangnya harga diri dan perasaan takut akan terjadi.
Incontinence (buang air) yaitu keluarnya air seni tanpa disadari dan frekuensinya sering. Meskipun keadaan ini normal pada lansia tetapi sebenarnya tidak dikehendaki oleh lansia dan keluarganya. Hal ini akan membuat lansia mengurangi minum untuk mengurangi keluhan tersebut, sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan.
Intellectual Impairment (gangguan intelektual/ dementia), merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari.
Infection (infeksi), merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena sering didapati juga dengan gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan.
Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalencence, skin integrity (gangguan panca indera, komunikasi, penyembuhan dan kulit), merupakan akibat dari proses menua dimana semua panca indera berkurang fungsinya, demikian juga pada otak, saraf dan otot-otot yang dipergunakan untuk berbicara, sedangkan kulit menjadi lebih kering, rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal.
Impaction (konstipasi=sulit buang air besar), sebagai akibat dari kurangnya gerakan, makanan yang kurang mengandung serat, kurang minum, dan lainnya.
Isolation (depresi), akibat perubahan sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial. Pada lansia, depresi yang muncul adalah depresi yang terselubung, dimana yang menonjol hanya gangguan fisik saja seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, nyeri pinggang, gangguan pecernaan, dan lain-lain.
Inanition (kurang gizi), dapat disebabkan karena perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan. Faktor lingkungan dapat berupa ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi, isolasi sosial (terasing dari masyarakat), terutama karena kemiskinan, gangguan panca indera; sedangkan faktor kesehatan berupa penyakit fisik, mental, gangguan tidur, obat-obatan, dan lainnya.
Impecunity (tidak punya uang), semakin bertambahnya usia, maka kemampuan tubuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan akan semaki berkurang, sehingga jika tidak dapat bekerja maka tidak akan mempunyai penghasilan.
Iatrogenesis (penyakit akibat obat-obatan), sering dijumpai pada lansia yang mempunyai riwayat penyakit dan membutuhkan pengobatan dalam waktu yang lama, jika tanpa pengawasan dokter maka akan menyebabkan timbulnya penyakit akibat obat-obatan.
Insomnia (gangguan tidur), sering dilaporkan oleh lansia, dimana mereka mengalami sulit untukmasuk dalam proses tidur, tidur tidak nyenyak dan mudah terbangun, tidur dengan banyak mimpi, jika terbangun susah tidur kembali, terbangun didini hari-lesu setelah bangun di pagi hari.
Immune deficiency (daya tahan tubuh menurun), merupakan salah satu akibat dari prose menua, meskipun terkadang dapat pula sebagai akibat dari penyakit menahun, kurang gizi dan lainnya.
Impotence (impotensi), merupakan ketidakmampuan untuk mencapai dan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan senggama yang memuaskan yang terjadi paling sedikit 3 (tiga) bulan. Hal ini disebabkan karena terjadi hambatan aliran darah ke dalam alat kelamin sebagai adanya kekakuan pada dinding pembuluh darah, baik karena proses menua atau penyakit.
Data penyakit lansia di Indonesia (umumnya pada lansia berusia lebih dari 55 tahun) adalah sebagai berikut:
– Penyakit Cardiovascular
– Penyakit otot dan persendian
– Bronchitis, asma dan penyakit respirasi lainnya
– Penyakit pada mulut, gigi dan saluran cerna
– Penyakit syaraf
– Infeksi kulit
– Malaria
– Lain-lain
(Anonim, 2008)
Kader Posyandu
Kader posyandu, menurut Departemen Kesehatan RI (2006) adalah seseorang atau tim sebagai pelaksana posyandu yang berasal dari dan dipilih oleh masyarakat setempat yang memenuhi ketentuan dan diberikan tugas serta tanggung jawab untuk pelaksanakan, pemantauan, dan memfasilitasi kegiatan lainnya (Henniwati, 2008).
Penilaian Keberhasilan Upaya Pembinaan Lansia melalui Posyandu Lansia
Menurut Henniwati (2008), penilaian keberhasilan pembinaan lansia melalui kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu, dilakukan dengan menggunakan data pencatatan, pelaporan, pengamatan khusus dan penelitian. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari :
– Meningkatnya sosialisasi masyarakat lansia dengan berkembangnya jumlah orang masyarakat lansia dengan berbagai aktivitas pengembangannya
– Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah atau swasta yang memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia
– Berkembangnya jenis pelayanan konseling pada lembaga
– Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan bagi lansia
– Penurunan daya kesakitan dan kematian akibat penyakit pada lansia
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan posyandu lansia, seperti yang dikutip dari blog puskesmas-oke, antara lain:
Umumnya lansia tidak mengetahui keberadaan dan manfaat dari posyandu lansia. Hal ini dapat diatasi dengan penyuluhan atau sosialisasi tentang keberadaan dan manfaat posyandu lansia, sehingga mendorong lansia untuk datang dan merasakan sendiri manfaat dari keberadaan posyandu lansia.
Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia
Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia jauh atau sulit dijangkau.
Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia.
Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu lansia. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia.
Keluarga, bagi lansia merupakan sumber kepuasan. Data yang diambil oleh Henniwati (2008) terhadap lansia berusia 50, 60 dan 70 tahun di Kelurahan Jambangan, menyatakan mereka ingin tinggal ditengah-tengah keluarga. Mereka tidak ingin tinggal di Panti Werdha. Para lansia merasa bahwa kehidupan mereka sudah lengkap, yaitu sebagai orang tua dan juga sebagai kakek dan nenek, akan tetapi keluarga juga dapat menjadi frustasi bagi lansia. Hal ini terjadi jika ada hambatan komunikasi antara lansia dengan anak atau cucu, dimana perbedaan faktor generasi memegang peranan.
Ada juga lansia yang mempunyai kemandirian yang tinggi untuk hidup sendiri karena keinginan untuk hidup tanpa merepotkan orang lain. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2007) pada lansia dilingkungan RW V Kelurahan Payung Kecamatan Banyumanik Semarang.
Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu.
Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons.
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN SPESIFIKASI
PENGADAAN LANSIA KIT
DAK BIDANG KB TAHUN 2016
NO JENIS BARANG
1. TAS RANSEL
Nama Barang : Tas Ransel Lansia KIT Tahun 2016
Model : Ransel dengan kombinasi 2 warna dengan gagang dan Roda
Warna : Hitam dan Hijau
Ukuran : tinggi 48 cm, lebar 37 cm dan ketebalan 17,5 cm
Bahan : Pollyester D1800
Penampilan : - Harus kuat, tidak mudah sobek dan anti/tahan air (water resistant)
- Bagian dalam tas dilapisi bahan yang tidak mudah sobek/rusak
Finshing : - Tarikan/handle risleting dari metal emboss, gigi risleting dari nylon dan variasi tali tambahan yang kuat dan tidak mudah putus
- Terdapat tulisan LANSIA KIT (bordir warna hitam), Logo BKKBN, tulisan Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan (bordir warna hitam), tulisan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (bordir warna hitam), tulisan Tahun 2016 (bordir warna hitam)
Isi Tas Ransel
1.1 MEDIA PARTISIPATIF 7 DIMENSI
a. Media Potongan Ganda LANSIA BERTAQWA DAN BERSYUKUR
1) Nama Barang : Media Potongan Ganda
Bentuk : Puzzle Burung Merak
Bahan : Kayu Triplek ditempel Stiker Vynil
Tebal 8 mm dilipat seperti papan catur
Panjang 32 cm x 2, lebar 54 cm
Ukuran Bulu Merak 1 - 13 : Tebal 1,2 cm Lebar 4,4 cm x Tinggi 8,2 cm
Ukuran Bulu Merak A - L : Tebal 1,2 cm Lebar 5,5 cm x Tinggi 9 cm
Finishing : Cat Semprot Melamik Superglossy
Ditempel stiker kromo
Keterangan : Bulu Merak 1 - 13 & A - L bisa dicopot dan dipasang kembali
2) Nama Barang : Buku Petunjuk Media Potongan Ganda
Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm (A5)
Jumlah halaman buku : 11 halaman
Bahan isi buku : Art Paper 150 gram
Cetak isi buku : Full Colour
Bahan cover buku : Art Paper 260 gram
Cetak cover buku : Full Colour
Finishing buku : Staples Setengah
3) Nama Barang : Kantong Tempat Media
Ukuran Kantong : 46,5 cm x 36 cm
Bahan Kantong : Kain Pour 100 gram
Warna Hijau
Cetak Kantong : Sablon Warna Putih bertuliskan Media Potongan Ganda LANSIA BERTAQWA DAN BERSYUKUR
Finishing Kantong : Dijahit dengan penutup Risleting
Bahan Pegangan : Kain Pour 100 gram warna Hijau
b. Media Poster Lipat LANSIA TANGGAP DAN CERDAS
1) Nama Barang : Media Poster Lipat
Ukuran : 84 cm x 60 cm
Bahan Poster Lipat : Art Carton 310 gram
Cetak : Full Colour
Terdiri dari 3 bagian : Kiri, Tengah dan Kanan. Masing-masing 6 gambar dan bagian Tengah Kartu terbuat dari Duplex 350 gram yang atasnya ditempel Stiker Chromo yang dilaminating, belakang diberi perekat velcro kualitas nomor 1, panjang velcro 7,3 x 2,7 cm, dengan ukuran kartu :
- Kartu dengan pinggir warna Hijau Muda
Ukuran : 24 cm x 4,5 cm
- Kartu dengan pinggir warna Biru Muda
Ukuran : 24 cm x 6,5 cm
- Kartu dengan pinggir warna Biru Tua
Ukuran : 24 cm x 5,8 cm
- Kartu dengan pinggir warna Orange
Ukuran : 24 cm x 4,5 cm
- Kartu dengan pinggir warna Merah
Ukuran : 24 cm x 4,2 cm
- Kartu dengan pinggir warna Hijau Tua
Ukuran : 24 cm x 5,8 cm
Kelengkapan : Balon warna 15 buah (besar dan tebal)
2) Nama Barang : Petunjuk Penggunaan Media Poster Lipat
Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm (A5)
Jumlah halaman buku : 8 halaman
Bahan isi buku : Art Paper 150 gram
Cetak isi buku : Full Colour
Bahan cover buku : Art Paper 260 gram
Cetak cover buku : Full Colour
Finishing buku : Staples Setengah
3) Nama Barang : Kantong Tempat Media Poster Lipat
Ukuran Kantong : 23 cm x 29,5 cm
Bahan Kantong : Kain Pour 100 gram
Warna Hijau
Cetak Kantong : Sablon Warna Putih bertuliskan Media Poster Lipat LANSIA TANGGAP DAN CERDAS
Finishing Kantong : Dijahit dengan penutup Risleting
Bahan Pegangan : Kain Pour 100 gram warna Hijau
c. Media Beberan TANGGA LANSIA SEHAT DAN PRODUKTIF
1) Nama Barang : Media Beberan
Ukuran Beberan : 124 cm x 95 cm
Bahan Beberan : Flexy Jerman
Cetak Beberan : Full Colour
2) Nama Barang : Boneka Kecil
Bahan : Kayu
Ukuran : Tinggi 11,5 cm
diameter 2,7 cm
Alas segi empat 4,5 cm x 4,5 cm
Warna : Kombinasi
Jumlah Barang Per Media : 4 buah
3) Nama Barang : Dadu
Bahan Dadu : Kayu
Ukuran Dadu : 3 cm x 3 cm
Warna Dadu : Putih, Titik Dadu Biru
Jumlah Barang Per Media : 1 buah
4) Nama Barang : Kantong Tempat Media Beberan
Ukuran : 22,5 cm x 29,5 cm
Bahan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
Cetak : Sablon warna putih bertuliskan Media Beberan TANGGA LANSIA SEHAT DAN PRODUKTIF
Finishing : Dijahit dengan Penutup Risleting
Bahan Pegangan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
5) Nama Barang : Buku Petunjuk Penggunaan Media Beberan
Ukuran buku : 21 cm x 14,8 cm (A5)
Jumlah halaman buku : 17 halaman
Bahan isi buku : Art Paper 150 gram
Cetak isi buku : Full Colour
Bahan cover buku : Art Paper 260 gram
Cetak cover buku : Full Colour
Finishing buku : Staples Setengah
d. Media Poster Seri Terbuka LANSIA MANTAP DAN BERDAYA
1) Nama Barang : Media Poster
Ukuran Poster : 29,7 cm x 21 cm
Ukuran Laminating Poster : 31 cm x 22 cm
Bahan Poster : Art Carton 210 gram
Finishing Poster : Full Colour, Laminating Sertifikat
Jumlah Poster : 30 lembar
2) Nama Barang : Map Tempat Poster
Ukuran Map : 37,5 cm x 25 cm
Bahan Map : Vinnyl dan Karton
Warna Map : Hijau
Warna Judul Huruf di Map : Sablon Emas
Jenis barang : Dokumen Folder
Isi folder : 40 Folder Plastik
Ukuran Folder Plastik : 33,5 cm x 23,2 cm
Bahan Folder : Plastik Transparan
Finishing : Dijahit dengan Penutup Risleting
3) Nama Barang : Buku Petunjuk Penggunaan Media Poster
Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm (A5)
Jumlah Halaman Buku : 10 halaman
Bahan Isi Buku : Art Paper 150 gram
Cetak Isi Buku : Full Colour
Bahan Cover Buku : Art Paper 260 gram
Cetak Cover Buku : Full Colour
Finishing Buku : Staples Setengah
4) Nama Barang : Kantong Tempat Media Poster
Ukuran : 37,5 cm x 30 cm
Bahan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
Cetak : Sablon warna putih bertuliskan Media Poster Seri Terbuka LANSIA MANTAP DAN BERDAYA
Finishing : Dijahit dengan Penutup Risleting
Bahan Pegangan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
e. Apron LANSIA PEDULI DAN AKTIF
1) Nama Barang : Apron LANSIA PEDULI DAN AKTIF
Bahan Apron : Kain Okson
Cetak Apron : Sablon Ruber
Ukuran Apron : Panjang 66 cm x Lebar 50,5 cm
Lis Pinggir Apron : Pita Hitam 0,5 cm
Kiri dan Kanan Pita Hitam
Ukuran Tali Apron : Panjang 68 cm x Lebar 2,5 cm (pinggang)
Kiri dan Kanan Pita Hitam
Ukuran Kantong Apron (induk) : Panjang 42 cm x Lebar 2,5 cm (leher)
Ukuran Kantong Apron (anak) : Panjang 19 cm x Lebar 9,8 cm
Ukuran Kartu Apron : Panjang 17,5 cm x 10 cm
15 cm x 8,5 cm
Jumlah Kartu : 36 kartu
Bahan Kartu : Art Carton 310 gram
Cetak Kartu : Full Colour
2) Nama Barang : Buku Petunjuk Penggunaan Apron
Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm (A5)
Jumlah Halaman Buku : 12 halaman
Bahan Isi Buku : Art Paper 150 gram
Cetak Isi Buku : Full Colour
Bahan Cover Buku : Art Paper 260 gram
Cetak Cover Buku : Full Colour
Finishing Buku : Staples Setengah
3) Nama Barang : Kantong Tempat Apron
Ukuran : 29,5 cm x 24,5 cm
Bahan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
Cetak : Sablon warna putih bertuliskan Apron LANSIA PEDULI DAN AKTIF
Finishing : Dijahit dengan Penutup Risleting
Bahan Pegangan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
f. Media Kartu Ajaib LANSIA HANDAL & TERAMPIL
1) Nama Barang : Papan Alas
Ukuran Papan : 30 cm x 42,2 cm (dilipat), 60 cm x 42,2 cm (terbuka)
Bahan Papan : Vynnyl dan Stiker
Cetak : 4/4 Full Colour (Laminating Glossy)
Bagian Depan : Cetak Gambar Kartun
Bagian Belakang : Cetak Gambar Logo BKKBN
Bagian Dalam Atas : Cetak Pertanyaan/Pernyataan
Bagian Dalam Bawah : Cetak Jawaban
Bahan Sambungan Papan : Kain
Finishing : Lipat 2 Simetris
2) Nama Barang : Media Kartu Ajaib
Ukuran : 8 cm x 7,7 cm
Bahan Kartu : Art Carton 310 gram
Cetak Kartu : Cetak Gambar dan Tulisan
Bagian Atas : Cetak Gambar Kartun
Bagian Bawah : Cetak Jawaban
Finishing : Full Colour, Laminating, Double Lakban
Jumlah Kartu : 15 kartu
3) Nama Barang : Kantong Tempat Media Kartu Ajaib
Ukuran Kantong : 32 cm x 41 cm
Bahan Kantong : Kain Poor 100 gram warna Hijau
Cetak Kantong : Sablon warna putih bertuliskan Media Kartu Ajaib LANSIA HANDAL DAN TERAMPIL
Finishing : Dijahit dengan Penutup Risleting
Bahan Pegangan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
4) Nama Barang : Buku Petunjuk Penggunaan Media Kartu Ajaib
Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm (A5)
Jumlah Halaman Buku : 11 halaman
Bahan Isi Buku : Art Paper 150 gram
Cetak Isi Buku : Full Colour
Bahan Cover Buku : Art Paper 260 gram
Cetak Cover Buku : Full Colour
Finishing Buku : Staples Setengah
g. Media Beberan LANSIA RAMAH DAN NYAMAN
1) Nama Barang : Media Beberan
Ukuran Papan : 119 cm x 90 cm + Lis 5 cm
Bahan Papan : Fleksi Jerman 150 gram
Cetak : Full Colour
2) Nama Barang : Boneka Kecil
Bahan : Kayu
Ukuran : Tinggi 11,5 cm
diameter 2,5 cm
Alas segi empat 4,5 cm x 4,5 cm
Warna : Biru, Merah, Kuning, Hijau Muda
Jumlah Barang Per Media : 4 buah
3) Nama Barang : Dadu
Bahan Dadu : Kayu Jati Belanda (Pinus)
Ukuran Dadu : 3 cm x 3 cm
Warna Dadu : Ditempel stiker putih berisi Titik Dadu Merah
Jumlah Barang Per Media : 1 buah
4) Nama Barang : Buku Petunjuk Penggunaan Media Beberan
Ukuran buku : 21 cm x 14,8 cm (A5)
Jumlah halaman buku : 9 halaman
Bahan isi buku : Art Paper 150 gram
Cetak isi buku : Full Colour
Bahan cover buku : Art Paper 260 gram
Cetak cover buku : Full Colour
Finishing buku : Staples Setengah
5) Nama Barang : Kantong Tempat Media Beberan
Ukuran : 30 cm x 35 cm
Bahan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
Cetak : Sablon warna putih bertuliskan Media Beberan LANSIA RAMAH DAN NYAMAN
Finishing : Dijahit dengan Penutup Risleting
Bahan Pegangan : Kain Poor 100 gram warna Hijau
1.2 MATERI LANSIA TANGGUH
a. Nama Barang : Buku Pegangan Kader "Lansia Tangguh Dengan 7 Dimensi"
Ukuran buku : 21 cm x 15 cm
Jumlah halaman buku : 246 halaman
Bahan isi buku : Art Paper 150 gram
Cetak isi buku : Full Colour
Bahan cover buku : Art Paper 260 gram
Cetak cover buku : Full Colour
Finishing buku : Spiral Kawat
b. Nama Barang : Buku Pembangunan Keluarga Lansia Tangguh bagi Fasilitator yang berisi 13 judul
Ukuran Isi Buku : 14,5 cm x 21 cm
Pembatas Halaman : Plastik
Ukuran Pembatas : 15,5 cm X 21 cm
Warna Pembatas : Berwarna
Jumlah Halaman Buku : 532 halaman
Bahan Isi Buku : Midpaper 150 gram
Cetak Isi Buku : Full Colour
Bahan Cover Buku : Art Carton 260 gram, Kulit Imitasi
Cetak Cover Buku : Huruf Warna Emas
Finishing Buku : Hard Cover Cetak Hot Print, bahan kulit imitasi, warna Hijau, terdapat Ring
Untuk
pemesanan atau informasi silahkan hubungi alamat kontak kami :
CV.ASAKA
PRIMA | DUTA MEDIA GROUP.
PERCETAKAN
& DISTRIBUTOR ALAT LAB & PERAGA PENDIDIKAN.
Workshop
: Jl.Kebon Besar No.22 BatuCeper - Tangerang - Banten 15000.
Showroom
& Marketing : Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh - Tangerang 15000
Telp.021-55701397
– 021 55702265 /
Hp:0813.8053.7399./
0877.7432.4146
PIN BB. 597572b0
Website:
http://www.asakaprima.net
Email
:asakaprima@gmail.com
yahoo
ID:dutamedia89